Tenni Purwanti/KOMPAS.com
LCD TV (kanan) dan LED TV (kiri) yang diproduksi Samsung memiliki perbedaan dalam besar frame. LED TV memiliki frame yang lebih kecil sehingga gambar yang ditampilkan lebih luas.
KOMPAS.com — Teknologi televisi terus mengalami perubahan. Televisi hitam-putih yang muncul pada tahun 1970-an, mulai berubah menjadi televisi berwarna hingga televisi tabung.
Awal tahun 1990-an, televisi kembali mengalami perubahan, yakni beralih dari televisi tabung ke layar datar. Dari layar datar inilah muncul teknologi LCD dan LED TV.
Secara kasatmata, televisi LCD dan LED sulit dibedakan. Jika mengandalkan pengamatan sekilas, orang akan cenderung memilih LCD TV karena gambarnya yang lebih cerah dengan kontras warna yang kuat.
Gambar atau tampilan sangat cerah dan kontras yang ditampilkan LCD TV berkat penggunaan CCFL Backlight yang sebenarnya membuatnya lebih boros listrik.
Adapun LED TV menggunakan LED Backlight yang menyesuaikan kebutuhan pencahayaan sehingga warna yang muncul memiliki variasi (range) yang lebih beragam.
Inilah penyebab LED TV secara kasatmata terlihat lebih redup. Namun, ini pula yang membuat LED TV bisa menghemat 50 persen penggunaan listrik.
Berikut adalah penghitungan standar biaya listrik yang dikeluarkan jika menggunakan LCD dan LED TV :
- LCD TV (110 watt) 10 jam x 365 hari = Rp 441.650
- LED TV (50 watt) 10 jam X 365 hari = Rp 200.750
Penghitungan ini berdasarkan tarif dasar listrik PLN dengan rata-rata penggunaan 10 jam per hari, selama satu tahun.
"Dengan penghematan ini, dalam waktu enam tahun Anda akan menghemat hingga Rp 1,5 juta," ungkap Marvy Arnold Lumentut, Head of TV-AV Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, dalam mediabriefing di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Selain itu, Samsung kini menawarkan frame yang lebih kecil untuk LED TV. Jika LCD TV memiliki frameyang menutupi layar hingga 66 milimeter (mm), LED TV memiliki frame hanya 14 mm.
Frame yang semakin kecil akan membuat layar semakin besar sehingga pemilik televisi bisa lebih menikmati gambar dengan lebih luas, plus warna yang lebih beragam.
Ditambah lagi, LED TV, khususnya yang diproduksi Samsung, memiliki teknologi LED Motion Plus. Teknologi ini menghasilkan gerakan yang lebih luas melalui peningkatan jumlah frame dalam perhitungan algoritma.
Algoritma LMP menciptakan hingga 16 ms tingkat respons dan memberi efek hingga 120 CMR dengan memasukkan frame antargambar. Inilah yang menyebabkan LED TV dapat menciptakan gambar yang detail, khususnya dalam adegan yang bergerak secara cepat.
"Jadi, daripada beli LCD TV nanggung, lebih baik langsung beli LED TV. Beda harganya hanya beberapa ratus ribu, tetapi bisa hemat listrik sampai bertahun-tahun. Estimasi kami, LED TV bisa tahan hingga penggunaan sepuluh tahun, di luar rusak akibat bencana," tutup Arnold.
"Dengan penghematan ini, dalam waktu enam tahun Anda akan menghemat hingga Rp 1,5 juta," ungkap Marvy Arnold Lumentut, Head of TV-AV Product Marketing Samsung Electronics Indonesia, dalam mediabriefing di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Selain itu, Samsung kini menawarkan frame yang lebih kecil untuk LED TV. Jika LCD TV memiliki frameyang menutupi layar hingga 66 milimeter (mm), LED TV memiliki frame hanya 14 mm.
Frame yang semakin kecil akan membuat layar semakin besar sehingga pemilik televisi bisa lebih menikmati gambar dengan lebih luas, plus warna yang lebih beragam.
Ditambah lagi, LED TV, khususnya yang diproduksi Samsung, memiliki teknologi LED Motion Plus. Teknologi ini menghasilkan gerakan yang lebih luas melalui peningkatan jumlah frame dalam perhitungan algoritma.
Algoritma LMP menciptakan hingga 16 ms tingkat respons dan memberi efek hingga 120 CMR dengan memasukkan frame antargambar. Inilah yang menyebabkan LED TV dapat menciptakan gambar yang detail, khususnya dalam adegan yang bergerak secara cepat.
"Jadi, daripada beli LCD TV nanggung, lebih baik langsung beli LED TV. Beda harganya hanya beberapa ratus ribu, tetapi bisa hemat listrik sampai bertahun-tahun. Estimasi kami, LED TV bisa tahan hingga penggunaan sepuluh tahun, di luar rusak akibat bencana," tutup Arnold.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar